Pertumbuhan merupakan suatu hal
yang pasti terjadi pada setiap makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun
tumbuhan. Akan tetapi seiring tumbuhnya makhluk hidup akan terjasi perubahan
yang dapat mempengaruhi gerak tubuhnya. Seperti halnya manusia akan mulai
mengalami pertumbuhan sejak dilahirkan hingga usia senja. Dan pada setiap
pertumbuhannya akan diiringi perubahan-perubahan pada pola gerak dan juga
sikapnya. Saat usia bayi (sejak lahir hingga usia 4 tahun), manusia hanya bisa
tidur dan menangis di pangkuan ibunya, namun saat beranjak usia menjadi
anak-anak maka perubahan gerak maupun sikap akan tampak jelas. Di usia inilah
manusia akan membutuhkan perhatian lebih dari orang tua.
Pada
umumnya usia anak-anak adalah sejak berumur lima tahun sampai lima belas tahun.
Pada usia ini mereka akan tampak menggemaskan karena anak akan mulai belajar
mandiri, sehingga terkadang sang anak akan mulai merasa mulai malu jika
pekerjaannya harus dibantu oleh orang tua mereka. Maka dari itu orang tua harus
dapat mengabil sikap pada anak di usia tersebut, karena di usia inilah anak
akan cenderung melakukan hal sesuka hati mereka.
Orang
tua merupakan pihak pertama sebagai pemegang kendali anak yang nantinya harus
bisa mengontrol dan menjaga anak mulai dari aktifitasnya hingga keadaan atau
kondisi anak tersebut. Banyak orang tua yang kadang kurang tepat dalam
mengayomi anak seusia tersebut, hingga berakibat buruk pada diri anak secara
pribadi dan dapat berdampak buruk pula pada keluarganya. Maka setiap perilaku
yang dilakukan anak tersebut harus terus terkontrol dengan baik oleh yang
mengayominya khususnya oleh orang tua mereka.
Pengayoman
orang tua akan mempengaruhi psikologis anak, di sini dalam artian sikap anak
dapat ditentukan oleh orang orang tua melalui bentuk pengayoman atau didikannya
terhadap anak, hingga tidak jarang ditemukan watak orang tua akan sama dengan
anaknya sesuai pepatah yang mengatakan buah yang jatuh tidak akan jauh dari
pohonnya. Watak seorang anak tidak akan jauh berbeda dengan kedua orang
tuanya.
Dua
hal yang dilakukan orang tua menjadi kurang baik dalam mendidik atau mengayomi
anak, yaitu terlalu erat mengikat anak dan juga terlalu longgar pada anak
tersebut. Dua hal tersebut patut untuk dihaindari oleh orang tua, karena dampak dari keduanya sama-dama
kurang baik.
Orang
tua yang terlalu erat mengikat ana dalam artian terlalu ketat dan keras dalam
mendidik anaknya, hingga anak tersebutakan merasa terkekang. Dalam hal ini anak
akan mengalami gangguan psikologisyang mengakibatkan anak akan cenderung
menjadi pribadi yang pendiam sulit bersosial atau merasa canggung untuk
berinteraksi dengan orang lain dan akan mengalami lemah mental.
Dampak
buruk yang akan terjadi pada yang kedua tentang orang tua yang terlalu longgar pada anaknya, dengan
kata lain terlalu menuruti atau memanja keinginan anak tersebut, mengingat anak
di usia 5 sampai 15 tahun tersebut akan ulai mengalami pertumbuhan kemandirian
dan tentunya akan melakukan segala hal yang disukainya. Maka di sinlah anak
akan dihawatirkan akan jatuh pada hal yang
tidak diinginkan orang tua. Jika orang tua kurang tegas dalam mengontrol
atau menjaga anak dengan membiarkan apa saja yang dilakukannya, maka
konsekuensi buruk akan sangat mungkin terjadi pada anak tersebut, terbiasa pada
hal-hal yang kurang baik, seperti mencuri, mengganggu orang lain atau hal lain
yang dapat membahayakn dan merugikan dirinya atau orang lain.
Dengan
demikian, orang tua selaku pihak pertama yang memiliki peran yang cukup vital
terhadap aktifitas sehari-hari anak harus mampu mnegattur tali ikatan pada anak
agar tidak terlalu erat atau terlalu longgar dengan cara membatasi apa yang
menjadi keinginan. Orang tua juga harus memilah
sesuatu yang dapat berdampak baik pada anak.
Orang Tua Pemegang Kendali Anak
Reviewed by Karyah99
on
20:23
Rating:
Reviewed by Karyah99
on
20:23
Rating:


No comments: